Langsung ke konten utama

Falling in pieces

Hallo Neptunus, dewa laut. Sepertinya ini pesan terakhirku. Sebelumnya aku selalu memintamu untuk menyampaikan pesan rindu pada perempuan yang tinggal dekat dengan laut, Ia sangat aku cintai. Tenang saja, sekarang kau tidak perlu kerepotan aku titipkan pesan karena ia sudah tidak lagi mencintaiku; begitu katanya. Jangan bertanya kenapa karena jawabannya ada pada dirinya. Ia berkata begitu setelah banyak waktu bersama yang telah kita berdua habiskan. Entah semua ia anggap apa, aku tidak tahu Nus. Mungkin aku yang kurang baik untuk ia jadikan tempat bersandar, atau lawakanku yang terdengar kuno dan norak, atau sikapku yang ia tak suka. Aku tidak tahu. 


Ia berkata sudah tidak merasakan apa-apa ketika bersama diriku, dan itu membuatku merasa gagal menjadi seseorang. 


Tak kuasa aku menahan keputusannya. Lagi pula tetap bersama namun tak cinta adalah sesuatu yang mengerikan. Jadi aku melepasnya. Membiarkan ia pergi mencari sesuatu yang memang tidak ia temukan pada diriku. 


Sudah lupa aku membaca arah angin dan peta, entah bagaimana aku kembali berlayar. Jadi sepertinya kesendirian adalah sesuatu yang pantas bagi diriku yang gagal menjadi sesuatu bagi seseorang yang aku cintai. 


Terimakasih ya Nus. Sampai berjumpa di perjalanan berikutnya, itupun kalau aku sanggup. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita kita dulu di Sekolah Dasar

Awal cerita ini terjadi pas kelas 5 Sd, gue yang tadinya sekolah di pinggiran Jakarta dipindahin ke Tengah biar gak jatoh.  Disekolah baru gue ini agak pemalu, yaa namanya ketemu temen dan semua yang apa apa baru pasti ngerasa asing karna belom biasa sama semuanya.  Gue jalan dari rumah ke sekolah dan sampe dehh.  Bel sekolah berbunyi dan hari pertama gue disekolah baru, pas duduk gue ditaro di tempat paling depan gitu duduk sebelahan sama yang namamya Ipang.     Sebelum pelajaran dimulai gue disuruh memperkenalkan diri di depan kelas, langsung gue maju buat ngenalin diri "Hallo , nama saya Arya Dahan Jaka biasa dipanggil arya , saya pindahan dari SD di pinggiran Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya "      Begitu pelajaran dimulai gue bingung apa apa gak ada yang masuk otak, bingung liat guru bingung liat temen gue yang ngeliatin gue mulu.  Hari terasa menegangkan ditempat baru, rasanya kaya di kelilingin Avengers gara gara salah sambung nelpon ke markas S.H.I.E.L.D.

Cerita kita dulu di sekolah dasar #2

Dengan jalan ngengkang gue pun pulang ke rumah.  Pas nyampe rumah, nenek gue yang ngeliat keadaan gue dengan muka geram langsung teriak dengan nada kencang ' ARYAAAAAAA!!!!!!!' Muka gue langsung pucet pas denger bentakan dari nenek gue.  Gue cuman bisa berdiri di depan pintu rumah dengan kaki berbentuk O karna ngengkang dan masih menggunakan seragam sekolah 'Kamu jalan ngengkang gitu terus keringet dingin gini, kamu berak dicelana? Hah?' 'Ini tuh serpihan masa lalu gitu nek yang keluar, kaya semacam zat yang keras tapi lembek gara gara kedudukan pas di sekolah.  Gitu nek' 'Alah udah, t*i aja pake ada pengertiannya.  Yaudah sono ke kamar mandi, kamu selesain urusan kamu sama masa lalu kamu.  Awas jalannya hati hati, jangan ampe tuh t*i bececeran dilantai.' Gue pun jalan ngengkang sambil nunduk menuju kamar mandi setelah kena omelan dari nenek gue.  Langsung aja gue bersihin sisa sisa zat kuning ini.  Selagi ngebersihin, gue terus kebayang bayang ten

Cloud

let me hold your hand between sentences full of hesitation in which you don't know what to do  or let me hold you tight when the world makes you stupid  in which you feel that everything is always wrong  let me be there  always  when you feel lost  or upset  let me I'll always be there