Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Sepenggal puisi bego

Sov, aku ini pria dari kegelapan.  Menunggu terang,                               tak juga datang. Lalu, kamu datang,        Perlahan semuanya terang, gang ataupun jalan besar kini tak segelap dulu.   Kamu pasti merasa jadi penerang, yakan sov?  tapi kalaupun kamu tidak merasa, tak apa,      aku yang merasa.   Setelah kamu datang, Sov, bab yang kutulis tak berjudul kesedihan lagi Sov,                   Disitu muncul keceriaan, Sov. Aku seneng, kamu juga yakan Sov? Aku heran, aku tak bisa bergerak Sov.                      Kenapa ya?              Apakah egoku sendiri telah mengikatku? Atau doamu dari sana jahat? Aduh! Maaf Sov aku suudzon.  Tapi benar! Aku terikat!.  Mau melompat dan melangkah tak bisa, Aku menjadi sesuatu yang tidak bergerak sama       sekali Sov.                   Kok terangnya berubah jadi remang-remang sih Sov? Kamu jangan pergi!     Aku kepingin sehari jadi matamu Sov, Biar tau aku Dimata kamu itu kaya gimana.     Soalnya aku bego Sov, Aku t