Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Terkadang kusut sendiri.

Sebelum pagi tiba, semua hal yang membuat senyum muncul dengan sendirinya selalu menguasai perasaan.  Mengoyak bosan lalu menjadi bahagia, merangsang bagian lain untuk berfungsi terutama pada bagian kening dan bibir, entah kenapa pagi adalah waktu yang tepat untuk mengenang tanpa pernah mengenal petang.  Sialan kau gerimis! Makin sempurna saja kendaraan menuju masa lalu.  Alih-alih melupakan, justru semua merekat erat di ingatan.  Mungkin pagi ini aku harus pergi ke depan kaca untuk bertanya pada 'sang pemimpi' tentang bagaimana ia menyikapi perempuannya.  Sama atau tidak sepertiku.  "Hai bung, apa kabar? Pagi ini kenangan datang tanpa permisi.  Muncul di tiap aku menutup mata.  Mengapa seperti itu?".  Bodoh atau bagaimana aku ini? Bertanya pada 'sang pemimpi', yang bukan lain adalah seseorang didalam kaca.  Entahlah.  "Aku juga sering begitu bung." Katanya.  Lalu, pagi itu 'sang pemimpi' bercerita bagaimana awal ia bertemu de

Terjelma dalam wujud yang berbeda

Dunia tak pernah menghapus kata 'mungkin', semua yang terucap bisa terjadi dan semua yang diusahakan bisa saja tidak terjadi.  Menggali tiap kisah Tuan Putri manapun, pasti selalu berhubungan erat dengan zaman dahulu, kerajaan, dongeng.  Kali ini berbeda.  Dalam kesendirian, aku menemukan sesuatu didalam hati dan otak ku tentang kisah 'sang pemimpi'.  Pria yang penuh dengan tanda baca dalam hidupnya.  Sang Pemimpi seringkali menabrak sesuatu saat ia berjalan, kepalanya tertunduk lesu tiap aku temui dalam otak ku.  Ternyata ia begitu karna bisingnya ocehan orang lain tentang kesendiriannya.  Lingkungannya seperti menekannya untuk mencari setidaknya satu perempuan penghias linimasa miliknya.  Sudah beberapa kali ia mencoba, tetap saja ada sesuatu yang membuat hatinya tak bisa dibuka.  Tertutup rapat dengan tulisan 'Tuan Putri' didepan pintu hatinya, tulisan yang ditulis dengan hati.  Didepan kaca, aku pernah bertanya kepadanya "mengapa kau rapihkan