Dalam bahasa Jawa, Sumringah dapat diartikan menjadi “bahagia”. Mungkin beberapa dari kalian sering dengar kata tersebut; karena mungkin orang Jawa itu seperti Indomaret yang mulai tersebar di Indonesia. Tapi bukan Orang Jawa atau Indomaret tulisan ini dimaksudkan. Melainkan ungkapan perasaan yang saya rasakan saat menjalin hubungan dengan seseorang; yang tentunya saya cintai. Semua pegawai Indomaret di seluruh Indonesia menyebutnya ‘pacar’.
Entah sudah berapakali saya menulis tentang putus cinta, galau tiada henti di blog ini. Dan ini masih dengan orang yang sama. Bukan orang Jawa; yang berbahasa Jawa. Bukan juga pegawai Indomaret yang tersebar di Indonesia.
Rumahnya dekat dengan pantai selatan Jawa Barat. Saya kadang memanggilnya dengan sebutan Queen of the South. Untungnya ia tak marah disamakan dengan legenda Ratu pantai selatan. Atau mungkin sebenarnya ia ingin marah? Ah tidak mungkin. Saya curiga, apakah tempat tinggalnya berhubungan dengan pasang surutnya hubungan saya dan dia? Ah tidak mungkin juga.
Tapi tidak terasa juga saya dengan dia sudah menjalin pacaran ini selama 3 tahun. Dan 1 tahun terakhir ini saya dan dia sedang menjalani hubungan jarak jauh atau biasa disebut oleh pegawai Indomaret dengan sebutan Long distance relationship.
Kembali ke Sumringah.
Beberapakali saya menulis tetang “merelakan” dan “perpisahan”. Tapi hati saya memang kendali paling mahir dalam menentukan keputusan. Mengalahkan pegawai Indomaret yang selalu bertanya apakah 200nya boleh disumbangkan?. Saya tetap pada lirik lagu Saudade yaitu tanganku terbuka kapanpun kau ingat pulang. Ya, saya Sumringah karena bisa mencintaimu. Jika nantinya pasang surut pantai selatan serupa hubungan kita lagi, aku tetap pada lirik lagu Saudade.
Tanganku terbuka kapanpun kau ingat pulang.
Komentar
Posting Komentar