Langsung ke konten utama

Postingan

Terkadang kusut sendiri.

Sebelum pagi tiba, semua hal yang membuat senyum muncul dengan sendirinya selalu menguasai perasaan.  Mengoyak bosan lalu menjadi bahagia, merangsang bagian lain untuk berfungsi terutama pada bagian kening dan bibir, entah kenapa pagi adalah waktu yang tepat untuk mengenang tanpa pernah mengenal petang.  Sialan kau gerimis! Makin sempurna saja kendaraan menuju masa lalu.  Alih-alih melupakan, justru semua merekat erat di ingatan.  Mungkin pagi ini aku harus pergi ke depan kaca untuk bertanya pada 'sang pemimpi' tentang bagaimana ia menyikapi perempuannya.  Sama atau tidak sepertiku.  "Hai bung, apa kabar? Pagi ini kenangan datang tanpa permisi.  Muncul di tiap aku menutup mata.  Mengapa seperti itu?".  Bodoh atau bagaimana aku ini? Bertanya pada 'sang pemimpi', yang bukan lain adalah seseorang didalam kaca.  Entahlah.  "Aku juga sering begitu bung." Katanya.  Lalu, pagi itu 'sang pemimpi' bercerita bagaimana awa...

Terjelma dalam wujud yang berbeda

Dunia tak pernah menghapus kata 'mungkin', semua yang terucap bisa terjadi dan semua yang diusahakan bisa saja tidak terjadi.  Menggali tiap kisah Tuan Putri manapun, pasti selalu berhubungan erat dengan zaman dahulu, kerajaan, dongeng.  Kali ini berbeda.  Dalam kesendirian, aku menemukan sesuatu didalam hati dan otak ku tentang kisah 'sang pemimpi'.  Pria yang penuh dengan tanda baca dalam hidupnya.  Sang Pemimpi seringkali menabrak sesuatu saat ia berjalan, kepalanya tertunduk lesu tiap aku temui dalam otak ku.  Ternyata ia begitu karna bisingnya ocehan orang lain tentang kesendiriannya.  Lingkungannya seperti menekannya untuk mencari setidaknya satu perempuan penghias linimasa miliknya.  Sudah beberapa kali ia mencoba, tetap saja ada sesuatu yang membuat hatinya tak bisa dibuka.  Tertutup rapat dengan tulisan 'Tuan Putri' didepan pintu hatinya, tulisan yang ditulis dengan hati.  Didepan kaca, aku pernah bertanya kepadanya "m...

Besar kepalamu

Kemarau dan penghujan sedang tak menentu, kadang datang bersama dalam satu hari.  Lain hal, alam ini selalu memberi apa yang tiap manusia butuhkan, sekalipun mereka mengotori tubuhmu.  Sementara itu kau sedang sibuk-sibuknya dengan kekasih barumu.  Terik ataupun kemarau, yang kau posting selalu wajahnya.  Riuh penuh alasan, caption milikmu seakan parang tajam menusuk langsung tepat disebelah jantung, aku tak kau buat mati namun hidup dengan perasaan tersakiti.  Pagiku kini ditemani dua gelas kopi hangat, yang satu untuk kuminum dan yang satu untuk kubiarkan dingin, biar khayalku tentangmu yang menghabisinya.  Masih tentangmu, pejam sementara terasa begitu lama, atau memang kau ingin aku melihatmu? biar kau pamerkan cara dia menjagamu? begitu?.  Tak sudi aku, apalagi harus dibandingkan dengan priamu.  Aku adalah aku.  Jika ia kau rasa lebih hebat, maka biar udara yang menjawabnya tentang seberapa sering aku dihempas hanya untuk menuggumu....

Sikap Jomblo terhadap lirik lagu Banda Neira - Sampai Jadi Debu

Jika engkau mempunyai kekasih, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu romantis.  Tetapi jika anda seorang jomblo, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu KASIAN ANDA HAHAHAHA.  Eh gua kan jomblo ya ngapain ngeledek orang. Oke balik lagi ke pembahasan yaitu lagu Banda neira yang berjudul Sampai jadi debu.  Saya menyukai musik-musik indie seperti Banda Neira.  "Banda Neira adalah proyek iseng bertanggung jawab duo Ananda Badudu dan Rara Sekar. Dengarkan musik kami di soundcloud.com/bandaneira Sedikit tentang Banda Neira Ada kata yang melulu diulang dalam setiap penjelasan profil Banda Neira: Iseng, nekat, kurang persiapan, tinggal beda pulau, dan tak bakal ada yang dengar. Tanpa dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi, memang seperti itulah adanya Banda Neira. Awalnya band (keukeuh tak mau disebut duo) ini cuma proyek iseng belaka." Dikutip dari tumblr dibandaneira Dari awal kita akan mendengarkan musi...

Pintu kemana saja.

Sudah 52 bulan semenjak aku pertama kali Jatuh pada cinta pertama.  Sosok yang sedari dulu mampu mengubah cara pandangku terhadap dunia.  Kini tiap pagi adalah waktu yang pas untuk menceritakan kembali tentang sosok tersebut.  Merangkap rindu, mengubahnya menjadi karya.  Karna aku percaya luka darimu adalah keliru yang indahnya kau sengaja.  2 tahun semenjak kepergianmu aku masih menari dengan kesendirian.  Mencari-cari tempat terbaik untuk menghapus resah.  Tentu 2 tahun tak mungkin tak bertemu.  Karna logo sekolah yang dikenakan masih sama, aku dan kamu masih sering berpapasan menggores luka.  Dalam suatu kesempatan kita diberi ruang, untuk saling kembali berkisah.  Sore itu disamping lapangan kau tersenyum kembali, melihatku berkeringat sehabis menghapus resah.  Langkahku menghampirimu, senyummu masih saja buatku luluh.  Kau berkisah tentang hidupmu, bahwa kau sedang bahagia karna berat badanmu menjadi ideal.  Entahlah...

Saat Semuanya Terluap

Pukul 3:40 Pagi, larut rindu yang keras membeku lewat iringan lagu yang liriknya berkaca-kaca, Otak dihantam sugesti bahwa rindu itu menyakitkan.  Huh! Nafasku terbuang begitu.  Tentang sugesti itu. Faktanya rindu itu menyenangkan, buktinya senyum pernah kembali merekah kala mengingat peristiwa yang sudah-sudah.  Bukankah itu menyenangkan?.  Ah sudahlah! Manusia memang begitu, memperumit sesuatu supaya pada saat bisa melewatinya dapat dibilang hebat.  Pujian dan kekaguman yang diinginkan bukan?.  Sifat itu tak berlaku bagi perindu sejati, karna pada dasarnya rindu itu hanya ada dua pilihan; Diungkap atau disimpan dalam-dalam.  Jika kau memperumit, tenggelamlah kau didalamnya tanpa pernah diraih masa depan yang indah.  Tentang pilihan Diungkap atau disimpan dalam-dalam, keduanya telah kulakukan.  Aku sedang merindu, kala diteriknya siang perempuan lugu sedang menatapku.  Ia datang dengan pesona perempuan yang sangat ingin dilind...

Luapan jiwa ( Akhir dari kalender tahun ini )

Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam, serta semua ucapan selamat selama tahun 2017.  Hidup itu bagai adukan gado-gado, semua peristiwa kumpulkan menjadi satu lalu diaduk dengan bumbu yang membuat cita rasa tak biasa.  Tumpuk semuanya.  Sedih, senang, bahagia, bahagia BANGET, dan semua raut yang menjadi bumbu dalam setiap peristiwa.  Jadilah sebungkus kenang yang kelak jika kau merasa masalah terlalu berat, itu akan menjadi pengingat bahwa pernah dalam satu waktu kamu pernah melewati masalah dan kamu kuat.  Eh kamu ini siapa? Tahun ini adalah tahun dimana Aku sudah bisa bikin Kartu Tanda Penduduk.  Saat dimana Aku sudah bisa memilih pemimpin Negri dari hati nurani.  Ujian dalam tahun ini pun cukup banyak, baik hidup maupun tertulis.  Tahun ini aku dihadapkan Ujian yang skalanya Nasional, saat dimana semua siswa kelas 3 meningkatkan kegiatan belajarnya.  Lain hal denganku, aku masih saja bersantai-santai, belum keluar dari zona nyaman.  Sam...