aku bilang semestinya ternyata itu bukan kataku itu kata egoku kemudian aku berpasrah pada semesta sampai pada saat aku menemukan jawaban sehingga paham akan ketentuan aku terlalu serakah pada waktu untuk selalu berpihak pada apa yang aku inginkan padahal semuanya sudah ada porsinya masing-masing tetapi begitulah, akupun manusia yang selalu berlebihan dalam hal menuntut sampai pada saat aku diberi pemahaman soal hikmah barulah senyum bisa merekah dengan begitu gagah untuk apa-apa yang dianggap istimewa aku ingin berusaha memahami dari berbagai persepsi kalau nantinya aku kembali mengucap "semestinya" seperti yang egoku katakan tolong ingatkan dengan hati dan keikhlasan biar nantinya jati diriku meminta maaf kepadamu kalau terulang kembali ingatkan lagi dan jangan lelah untuk memaafkanku aku sayang kamu
And I put all my heart to get to where you are