Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Mantan

Spidol Permanent.

             Malam ini, kembali kuteguk pahitnya kopi seduhanku sendiri.  Sangat terasa pahit nya, menyegarkan mata dan otak yang malam ini dipaksa menguasai matematika geometri yang sebenarnya aku tak suka.  Mencoret-coret kertas putih yang tak tau harus diisi dengan apa.  Kembali kuteguk kopi itu, semakin pahit dan semakin teringat kembali aku padamu . Saat di suatu siang didepan kelasmu, cuaca begitu tak menentu.  Awan sedang menjatuhkan banyak air, mengisyaratkan bahwa air adalah zat paling menyebalkan.  Sering ia menyadarkanku secara tetiba tentang peristiwa kecil saat ia jatuh dari awan.       "Jak, uli mau ngomong."   Tetiba kau ucapkan itu saat jam istirahat.  Aku duduk dibangku depan kelasmu, kaupun begitu.  Kita berhadapan.  Aku menatapmu, kaupun begitu.  Kita masuk fase membingungkan, tatapan matamu menandakan kau sedang berusaha berfikir un...

Kalender kuno.

          Terkapar lesu diatas meja tempat mengais ilmu, mendengarkan lagu sebagai isyarat sungkan.  Sungkan terhadap keadaan, tidak mengeluh namun merasa tersiksa.  Mau bersandar entah dibahu siapa, karna bahumu bukan lagi untukku.   Dentuman antara tanah dan bola volley selalu mengisi kekosongan hati, melampiaskan kekesalan terhadap bola volley yang tak mengelak disakiti berkali-kali, selayaknya perlakuanmu kepadaku.  Penemuan sejarah tentang kita, itu kegiatan yang aku lakukan setiap pikiran tertuju pada kenangan.  Berkecamuk, mengundang sedih yang sengaja kau buat untukku.  Dan aku..     Terlalu cepat terlupakan. Pesan dari ku.. Aku ingin berlama-lama berdua lagi denganmu, membuat pipimu kembang kempis karna lawakanku.  Tersenyum bahagia, bahkan sempat terlintas dipikiranku bahwa kau takkan bahagia selain denganku.  Sampai aku sadar bahwa.. Aku ini bukan apa-apa bahkan kata '...