Malam ini, kembali kuteguk pahitnya kopi seduhanku sendiri. Sangat terasa pahit nya, menyegarkan mata dan otak yang malam ini dipaksa menguasai matematika geometri yang sebenarnya aku tak suka. Mencoret-coret kertas putih yang tak tau harus diisi dengan apa. Kembali kuteguk kopi itu, semakin pahit dan semakin teringat kembali aku padamu . Saat di suatu siang didepan kelasmu, cuaca begitu tak menentu. Awan sedang menjatuhkan banyak air, mengisyaratkan bahwa air adalah zat paling menyebalkan. Sering ia menyadarkanku secara tetiba tentang peristiwa kecil saat ia jatuh dari awan. "Jak, uli mau ngomong." Tetiba kau ucapkan itu saat jam istirahat. Aku duduk dibangku depan kelasmu, kaupun begitu. Kita berhadapan. Aku menatapmu, kaupun begitu. Kita masuk fase membingungkan, tatapan matamu menandakan kau sedang berusaha berfikir un...
And I put all my heart to get to where you are