Langsung ke konten utama

I

            Ketakutan, kegelisahan, amarah, tidak percaya diri.  Semua hal-hal yang muncul ketika suatu hal terjadi atau sebelum hal itu terjadi.  Semua hal itu selalu muncul dalam bentuk kepribadian yang lain secara sesaat.  Dunia seringkali menjadi kambing hitam ketika harapan tidak sesuai kenyataan.  Alih-alih membenarkan diri, situasi justru dipenuhi dengan keegoisan.  

Ketika beranjak dewasa, hal-hal buruk terjadi dan keegoisan tersebut muncul kembali.  Entah jadi lebih buruk atau lebih baik ketika hal buruk tersebut muncul dan mampu dikendalikan.  Pertanyaan tentang ‘kenapa’ muncul di kepala menghantui.  Bertanya tentang penyebab hal buruk tersebut selalu muncul.  Lalu kilas balik hidup sejak kecil muncul, tentang hal-hal buruk yang pernah di alami sejak kecil.  Berusaha memahami namun tak kunjung paham.  Berusaha sembuh sampai sekarang. 

Entah kurang kasih sayang, atau kekuatan finansial, atau terbiasa sendiri.  

Saya bingung, 

Sejak kecil, ekonomi keluarga saya buruk.  Tidak terlalu memang, dan bukan menjadi alasan pula untuk tidak bersyukur.  Namun hal tersebut penyebab awalnya.  Orangtua menjadi tidak akur, mendengar keributan sejak kecil.  Dahulu, kekerasan salah satu cara untuk mendiamkan anaknya, sampai-sampai semua luka tersebut terpatri diingatan.  

Aku bukan anak yang pintar, usahaku hanya sebatas selalu bersekolah di sekolah Negeri agar tidak keluar biaya.  

Sekarang, ekonomi sudah membaik.  Saya bisa kuliah di kampus Negeri tanpa biaya.  Sudah punya penghasilan walaupun masih berkuliah.  Bahkan tidak pernah lagi kekerasan saya terima.  Tapi kenapa, hal-hal seperti ketakutan, kegelisahan terus muncul.  

Saya beli earphone bagus, selalu menempel ditelinga saya ketika keributan kembali terjadi dirumah.  Saya mengira ini adalah trauma yang saya alami.  Hal-hal buruk yang terjadi sejak saya kecil membawa saya kepada pribadi yang murung ketika sendiri, takut pada hal-hal yang belum saya kerjakan, gelisah berlebihan terhadap kesalahan yang telah saya perbuat.  

Saya tidak mau menyalahkan siapapun.  Anggaplah ini ujian untuk saya, dan saya berharap mampu sembuh dari hal-hal buruk tersebut.  

Tidak semuanya terluap, tapi saya rasa cukup.  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita kita dulu di Sekolah Dasar

Awal cerita ini terjadi pas kelas 5 Sd, gue yang tadinya sekolah di pinggiran Jakarta dipindahin ke Tengah biar gak jatoh.  Disekolah baru gue ini agak pemalu, yaa namanya ketemu temen dan semua yang apa apa baru pasti ngerasa asing karna belom biasa sama semuanya.  Gue jalan dari rumah ke sekolah dan sampe dehh.  Bel sekolah berbunyi dan hari pertama gue disekolah baru, pas duduk gue ditaro di tempat paling depan gitu duduk sebelahan sama yang namamya Ipang.     Sebelum pelajaran dimulai gue disuruh memperkenalkan diri di depan kelas, langsung gue maju buat ngenalin diri "Hallo , nama saya Arya Dahan Jaka biasa dipanggil arya , saya pindahan dari SD di pinggiran Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya "      Begitu pelajaran dimulai gue bingung apa apa gak ada yang masuk otak, bingung liat guru bingung liat temen gue yang ngeliatin gue mulu.  Hari terasa menegangkan ditempat baru, rasanya kaya di kelilingin Avengers gara gara...

Sikap Jomblo terhadap lirik lagu Banda Neira - Sampai Jadi Debu

Jika engkau mempunyai kekasih, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu romantis.  Tetapi jika anda seorang jomblo, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu KASIAN ANDA HAHAHAHA.  Eh gua kan jomblo ya ngapain ngeledek orang. Oke balik lagi ke pembahasan yaitu lagu Banda neira yang berjudul Sampai jadi debu.  Saya menyukai musik-musik indie seperti Banda Neira.  "Banda Neira adalah proyek iseng bertanggung jawab duo Ananda Badudu dan Rara Sekar. Dengarkan musik kami di soundcloud.com/bandaneira Sedikit tentang Banda Neira Ada kata yang melulu diulang dalam setiap penjelasan profil Banda Neira: Iseng, nekat, kurang persiapan, tinggal beda pulau, dan tak bakal ada yang dengar. Tanpa dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi, memang seperti itulah adanya Banda Neira. Awalnya band (keukeuh tak mau disebut duo) ini cuma proyek iseng belaka." Dikutip dari tumblr dibandaneira Dari awal kita akan mendengarkan musi...

Besar kepalamu

Kemarau dan penghujan sedang tak menentu, kadang datang bersama dalam satu hari.  Lain hal, alam ini selalu memberi apa yang tiap manusia butuhkan, sekalipun mereka mengotori tubuhmu.  Sementara itu kau sedang sibuk-sibuknya dengan kekasih barumu.  Terik ataupun kemarau, yang kau posting selalu wajahnya.  Riuh penuh alasan, caption milikmu seakan parang tajam menusuk langsung tepat disebelah jantung, aku tak kau buat mati namun hidup dengan perasaan tersakiti.  Pagiku kini ditemani dua gelas kopi hangat, yang satu untuk kuminum dan yang satu untuk kubiarkan dingin, biar khayalku tentangmu yang menghabisinya.  Masih tentangmu, pejam sementara terasa begitu lama, atau memang kau ingin aku melihatmu? biar kau pamerkan cara dia menjagamu? begitu?.  Tak sudi aku, apalagi harus dibandingkan dengan priamu.  Aku adalah aku.  Jika ia kau rasa lebih hebat, maka biar udara yang menjawabnya tentang seberapa sering aku dihempas hanya untuk menuggumu....