Langsung ke konten utama

a2 + b2 = c2

Yang sulit dari berpetualang adalah memulainya.  Seringkali kita menemukan banyak alasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, hingga akhirnya kita diam di tempat memikirkan alasan, padahal yang terpenting adalah memulainya.  

Ketika sudah memulai, kita dituntut berpikir kemana arah hati kita dan tak jarang lingkungan lah yang menunjukkan jalannya.  Hingga akhirnya kita sampai pada tempat yang awalnya tidak kita inginkan namun keadaan membuat kita menerimanya.  Beberapa orang memilih diarahkan oleh keadaan tanpa berusaha merubah arah tersebut sesuai apa yang hati nurani mau, mungkin saja mereka berpikir sudah terlalu jauh mereka tersesat, jadi nikmati saja perjalanan yang baru.  Dan itu nggak masalah, selama hatinya nanti akan terbiasa menerima itu.  

Beberapa orang juga berusaha untuk mengubah arah sesuai apa yang hati inginkan ketika mereka merasa sudah tersesat jauh.  Tak jarang yang mundur kebelakang dan memulainya kembali dari awal.  Dan itu nggak masalah. 

Dan ada segelintir orang yang tak pernah memulai, namun menyalahkan keadaan ketika merasa tersudutkan oleh keadaan.  Padahal dirinya lah yang membuat ia terjebak oleh keadaan.  

Sehingga pada keadaan tersudut tersebut ia baru akan berpikir untuk memulai.  

Aku sedang berbicara di depan kaca sembari mencaci orang yang ada di dalam kaca.  Mulailah sesuatu itu, jangan mau dibentuk oleh keadaan tapi bentuk lah keadaan yang kamu inginkan, iya gua ngomong sama lu nih *sambil nunjuk kaca

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita kita dulu di Sekolah Dasar

Awal cerita ini terjadi pas kelas 5 Sd, gue yang tadinya sekolah di pinggiran Jakarta dipindahin ke Tengah biar gak jatoh.  Disekolah baru gue ini agak pemalu, yaa namanya ketemu temen dan semua yang apa apa baru pasti ngerasa asing karna belom biasa sama semuanya.  Gue jalan dari rumah ke sekolah dan sampe dehh.  Bel sekolah berbunyi dan hari pertama gue disekolah baru, pas duduk gue ditaro di tempat paling depan gitu duduk sebelahan sama yang namamya Ipang.     Sebelum pelajaran dimulai gue disuruh memperkenalkan diri di depan kelas, langsung gue maju buat ngenalin diri "Hallo , nama saya Arya Dahan Jaka biasa dipanggil arya , saya pindahan dari SD di pinggiran Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya "      Begitu pelajaran dimulai gue bingung apa apa gak ada yang masuk otak, bingung liat guru bingung liat temen gue yang ngeliatin gue mulu.  Hari terasa menegangkan ditempat baru, rasanya kaya di kelilingin Avengers gara gara salah sambung nelpon ke markas S.H.I.E.L.D.

Cerita kita dulu di sekolah dasar #2

Dengan jalan ngengkang gue pun pulang ke rumah.  Pas nyampe rumah, nenek gue yang ngeliat keadaan gue dengan muka geram langsung teriak dengan nada kencang ' ARYAAAAAAA!!!!!!!' Muka gue langsung pucet pas denger bentakan dari nenek gue.  Gue cuman bisa berdiri di depan pintu rumah dengan kaki berbentuk O karna ngengkang dan masih menggunakan seragam sekolah 'Kamu jalan ngengkang gitu terus keringet dingin gini, kamu berak dicelana? Hah?' 'Ini tuh serpihan masa lalu gitu nek yang keluar, kaya semacam zat yang keras tapi lembek gara gara kedudukan pas di sekolah.  Gitu nek' 'Alah udah, t*i aja pake ada pengertiannya.  Yaudah sono ke kamar mandi, kamu selesain urusan kamu sama masa lalu kamu.  Awas jalannya hati hati, jangan ampe tuh t*i bececeran dilantai.' Gue pun jalan ngengkang sambil nunduk menuju kamar mandi setelah kena omelan dari nenek gue.  Langsung aja gue bersihin sisa sisa zat kuning ini.  Selagi ngebersihin, gue terus kebayang bayang ten

Cloud

let me hold your hand between sentences full of hesitation in which you don't know what to do  or let me hold you tight when the world makes you stupid  in which you feel that everything is always wrong  let me be there  always  when you feel lost  or upset  let me I'll always be there