Toy story 4. Ya, hari itu memang saya dan kamu sudah berencana pergi berdua, setelah sebelumnya kita layaknya orang asing. Hubungan kita berakhir karena kebodohanku, lalu aku berusaha mengajakmu kembali pergi berdua. Kau pun mau. Sebenarnya bukan karna toy story 4, melainkan karena gigs yang ada di Depok. Film toy story baru akan mulai pukul 16:35 tapi aku sudah memesan tiket pukul 2 siang. Bukan karna takut kehabisan tiket nonton film, tapi karena takut kehabisan tiket nonton konser.
Setelah pada pukul 15:00 tiket nonton dan konser sudah aman. Baru saya mengabari kamu, kamu pun terkejut, karna mungkin kamu belum siap-siap sedangkan saya sudah ada di Depok dengan semua tiket itu. Hari itu mungkin adalah salah satu hari yang menegangkan, bagaimana tidak, akhirnya saya berhasil menemuimu setelah berbulan-bulan kita tak berjumpa. Pada hari itu saya menyesal, dulu ketika saya punya banyak waktu untuk berdua denganmu, saya malah tidak bisa. Lalu setelah kita hampir sama-sama tak punya waktu, aku selalu ingin berdua denganmu. Dasar.
Ketika film sudah hampir dimulai, kamu tak kunjung datang. Ternyata kau mengabari telah salah tempat parkir. Kau malah parkir di tempat konser, sedangkan tempat nonton kita berada di seberangnya.
Seperti biasa ketika menunggu, saya selalu menggerak-gerakkan kaki tak bisa diam. Entah sejak kapan, tapi menjadi kebiasaan. Kemudian kau berjalan menghampiri saya, kebiasaan tak bisa diam tersebut hilang dan berubah menjadi terpaku. Melihat dirimu yang sudah lama tidak bertemu, walaupun saya selalu yakin kalau dalam setiap keadaan. Kau akan selalu cantik. Tapi hari itu setelah beribu rindu, saya merasa kau sangat cantik.
Kita terlambat beberapa menit untuk menonton toy story. Tapi tak apa.
Ketika film dimulai, sesekali aku melirik ke samping tempat kamu berada. Melihat kau tertawa. Hal yang sangat ingin selalu aku usahakan.
Ada satu bagian dari film tersebut yang aku rasa sangat aku harapkan terjadi untuk aku dan kamu. Saat dimana Woody dan Bo Peep harus terpisah karena suatu alasan, Bo Peep berkata "its okay" seakan-akan semua akan baik-baik saja. Aku berharap apapun nanti, kita berpisah karena suatu hal, aku berharap kita sama-sama yakin bahwa semua akan baik-baik saja dan kita akan kembali seperti semula. Seperti halnya Woody.
Tak berhenti disitu, di akhir cerita saat setelah 7 tahun mereka berpisah dan bertemu kembali. Woody mengajak bo Peep kembali dengan teman-temannya. Tetapi Bo Peep tidak bisa meninggalkan pasar festival yang sudah menemaninya bertumbuh sampai sekarang. Lalu Woody berkata pada Buzz bahwa ia akan memilih bersama Bo Peep dan pasar festivalnya. Ia tidak mau merasa kehilangan seperti 7 tahun lalu.
Setelah film itu berakhir, pada pukul 18:15. Kita bergegas berjalan ke tempat konser yang berada didepan mall Depok. Yaitu rooftop ITC Depok.
Ketika sampai, kita bergegas menuju lift karna tempat konser berada di rooftop. Antrean lift terlihat penuh, lalu terdapat pintu tangga darurat di sebelahnya. Dengan sotoy nya saya berkata "lewat sana aja yuk"
Lalu ia jawab "yuk"
Dan inilah saat dimana untuk pertama kalinya saya panik sekali, mengalahkan kepanikan belum mengerjakan pr matematika guru killer.
Saat dimana pintu tangga darurat tertutup. Saya dan Kamu menaiki tangga, mulut iseng saya mengoceh "kalo kita kekunci berdua disini, seru kali ya"
"Husshh!! Ngaco aja. Jangan kak"
Dan benar. Begitu sampai dilantai atas, pintu tidak bisa dibuka. Saya coba tiap lantai, pintu tidak bisa dibuka juga. Saya balik lagi ketempat dimana saya masuk, tidak bisa juga dibuka. Kita terlihat panik, tapi saya lebih panik karena liat kamu panik.
Akhirnya saya lari lagi ke tiap lantai dan mencoba membuka tapi tak bisa juga.
"Kak gimana nih" wajahmu terlihat begitu khawatir.
Lalu saya mencoba meyakinkan "ayok coba lagi"
Saya berjalan ke lantai paling dasar. Dan akhirnya bisa terbuka, padahal sebelumnya dicoba tidak bisa.
Terlihat sebelah pintu tersebut tak jauh ada musholla.
"Sov, kayaknya gara-gara kita belom solat Maghrib deh pintunya ke kunci."
Diapun tertawa.
"Iyaaa lagian sih ngejar fiersa Besari"
Akhirnya kita solat Maghrib.
Setelah itu kita naik lift. Biarin ngantri yang penting ga panik lagi.
Tibalah kami ditempat konser. Fiersa Besari ternyata baru menyanyikan satu lagi. Tau gitu ngapain tadi buru-buru sampel ke kunci di tangga darurat.
Aku dan kamu memilih tempat agak pinggir kiri. Bernyanyi tiap lagu dari fiersa. Lalu setelah fiersa Besari telah selesai. Kami memutuskan untuk mundur, band selanjutnya float. Karna kita tidak terlalu tau lagunya, dan hanya tau satu lagu yang judulnya 'sementara'. Akhirnya kita memutuskan untuk makan. Area konser ini cukup luas, berada di lantai paling atas ITC Depok. Namanya juga rooftop pasti paling atas. Karna luas, tidak hanya terdapat panggung tapi juga jajanan dan meja makan.
Karna meja makan lumayan penuh. Kami memesan makanan dan memilih bersandar dekat tembok.
Aku ingat betul kamu memesan corndog. Makanan sejenis sosis tapi ada kentangnya, pokoknya gitu.
Kamu pernah bilang kalau kamu tidak mau saya upload foto bareng kamu. Tapi disini saya upload walaupun cuma bajunya yang keliatan.
Malam itu kamu bercerita setelah sebelumnya kita tidak pernah bercerita. Tentang ini dan itu. Tentang keseharianmu yang semakin sibuk.
Malam itu. Saat dimana Maliq D'essentials tampil dan juga tulus. Saat-saat paling romantis yang aku punya. Kita bernyanyi bersama, menikmati tiap liriknya. Memaknai keberadaan kita.
Dalam satu lagu, aku pernah mencoba mengandeng tanganmu. Kemudian kau menolaknya dengan halus "jangan kak".
Pokoknya malam itu aku bahagia sekali. Sangat bahagia.
Komentar
Posting Komentar