Langsung ke konten utama

Batin ini butuh makan

Separuh diriku sedang bertarung dengan impian 'gono-gini' lalu separuh diriku yang satunya menahan agar pertarungan itu tidak berlangsung lama, caranya dengan menampar keras pipi dengan ketidakjelasan yang jelas adanya. 

Semangatku tertahan oleh keadaan, mimpi-mimpiku menjulang namun hati merasa terkekang.  Pasalnya, semangat berjuang belum bertumbuh dengan begitu sangat, sehingga untuk kembali terbang rasanya begitu berat.  Dari rutinitasnya, aku tau hatinya mengadu pada hal bodoh, menarik sesuatu yang sangat diharapkan untuk bertemu.  Pikiran sudah menguasai hatinya, mungkin, 'dia kenapa sih?' adalah kata yang berkumpul di dalam hatinya yang tak berani tersampaikan.  Yang sebenarnya aku sadar, namun sekali lagi, hatiku sedang terkekang oleh tempat bernama rumah. 

Dalam beberapa kesempatan, dirimu selalu jadi yang aku ceritakan, pada teman maupun siapapun yang ingin berkenalan.  Dalam beberapa kesempatan, dirimu meredam amarahku pada sesuatu, dengan mengingat 'aku tau dia tidak suka aku yang pemarah'.  Dalam beberapa kesempatan, aku menaruh senyummu sebagai penghapus rasa takut, pada apapun. 

Lalu semua itu belum cukup, untuk menjadi 'priamu'.  Menurutku.

Aku menyayangimu lewat pembicaraan tentang impian, namun bicaraku bisa saja kau bantah dengan 'cuih', menurutku itu pantas untukku, apalagi rindu yang tak dibalas dengan temu, aku sangat bodoh!.  Walaupun kamu tak berpikir seperti itu.

Aku telah memasuki tempat 'takut kehilangan', dimana didalamnya terdapat bercak darah namun tak sekalipun terdapat benda tajam.  Menuduh pun tak bisa, didalamnya aku sedang sendiri.  Ah, mungkin pribadiku yang egois yang telah meneteskan darah. Atau itu darahku? Lantaran sedang dipukul oleh masalah?. 

Ragaku selalu baik, aku sayang kamu jadi tak perlu khawatir !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita kita dulu di Sekolah Dasar

Awal cerita ini terjadi pas kelas 5 Sd, gue yang tadinya sekolah di pinggiran Jakarta dipindahin ke Tengah biar gak jatoh.  Disekolah baru gue ini agak pemalu, yaa namanya ketemu temen dan semua yang apa apa baru pasti ngerasa asing karna belom biasa sama semuanya.  Gue jalan dari rumah ke sekolah dan sampe dehh.  Bel sekolah berbunyi dan hari pertama gue disekolah baru, pas duduk gue ditaro di tempat paling depan gitu duduk sebelahan sama yang namamya Ipang.     Sebelum pelajaran dimulai gue disuruh memperkenalkan diri di depan kelas, langsung gue maju buat ngenalin diri "Hallo , nama saya Arya Dahan Jaka biasa dipanggil arya , saya pindahan dari SD di pinggiran Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya "      Begitu pelajaran dimulai gue bingung apa apa gak ada yang masuk otak, bingung liat guru bingung liat temen gue yang ngeliatin gue mulu.  Hari terasa menegangkan ditempat baru, rasanya kaya di kelilingin Avengers gara gara...

Sikap Jomblo terhadap lirik lagu Banda Neira - Sampai Jadi Debu

Jika engkau mempunyai kekasih, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu romantis.  Tetapi jika anda seorang jomblo, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu KASIAN ANDA HAHAHAHA.  Eh gua kan jomblo ya ngapain ngeledek orang. Oke balik lagi ke pembahasan yaitu lagu Banda neira yang berjudul Sampai jadi debu.  Saya menyukai musik-musik indie seperti Banda Neira.  "Banda Neira adalah proyek iseng bertanggung jawab duo Ananda Badudu dan Rara Sekar. Dengarkan musik kami di soundcloud.com/bandaneira Sedikit tentang Banda Neira Ada kata yang melulu diulang dalam setiap penjelasan profil Banda Neira: Iseng, nekat, kurang persiapan, tinggal beda pulau, dan tak bakal ada yang dengar. Tanpa dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi, memang seperti itulah adanya Banda Neira. Awalnya band (keukeuh tak mau disebut duo) ini cuma proyek iseng belaka." Dikutip dari tumblr dibandaneira Dari awal kita akan mendengarkan musi...

Besar kepalamu

Kemarau dan penghujan sedang tak menentu, kadang datang bersama dalam satu hari.  Lain hal, alam ini selalu memberi apa yang tiap manusia butuhkan, sekalipun mereka mengotori tubuhmu.  Sementara itu kau sedang sibuk-sibuknya dengan kekasih barumu.  Terik ataupun kemarau, yang kau posting selalu wajahnya.  Riuh penuh alasan, caption milikmu seakan parang tajam menusuk langsung tepat disebelah jantung, aku tak kau buat mati namun hidup dengan perasaan tersakiti.  Pagiku kini ditemani dua gelas kopi hangat, yang satu untuk kuminum dan yang satu untuk kubiarkan dingin, biar khayalku tentangmu yang menghabisinya.  Masih tentangmu, pejam sementara terasa begitu lama, atau memang kau ingin aku melihatmu? biar kau pamerkan cara dia menjagamu? begitu?.  Tak sudi aku, apalagi harus dibandingkan dengan priamu.  Aku adalah aku.  Jika ia kau rasa lebih hebat, maka biar udara yang menjawabnya tentang seberapa sering aku dihempas hanya untuk menuggumu....