Banyak perubahan di tahun 2016 ini.
Praktek Kerja Lapangan membuatku lebih mengerti bagaimana menggunakan penggaris dengan baik dan benar. Masuk tim volly Jakarta Pusat 2 membuatku bisa melompat lebih tinggi. Naik ke kelas 12 membuatku jadi semakin rajin masuk sekolah. Masuk doang belajarnya engga. Ramadhan tahun ini pun berjalan dengan lancar tanpa ada puasa yang tertinggal satu hari pun. Idul fitri tahun ini mengajarkanku tentang umur, bahwa semakin dewasa maka semakin sedikit uang lebaran yang kita dapat. Dan idul fitri tahun ini adalah waktu dimana aku harus meminta maaf kepada kedua orang tua ku mengenai aku yang belum bisa membuatnya tak kerepotan mengurusku.
Adapula beberapa hal yang tak terduga selama tahun 2016.
Portugal juara EURO 2016. Trump menjadi presiden A.S. Indonesia masuk final AFF. Aksi damai yang begitu ramai.
Seseorang datang dan pergi disetiap waktu?.
Ya, itu juga terjadi dihidupku tahun ini. Beberapa perempuan dekat denganku, adapula yang menolakku. Setiap senyumnya memikat, namun hati mereka tak berniat mengikat. Juwita Lestari? Chika Amalia? Yaa memang betul mereka menolakku dengan alasan berbeda.
Syifa? Aku juga pernah dekat dengannya. Namun aku yang memilih pergi. Maaf jika itu tak sopan. Karna aku adalah kebimbangan, dan aku tak mau kamu masuk dalam zona kebimbanganku dan menjadi tersakiti.
Dipertengahan bulan maret aku sempat kembali berusaha merekatkan hubungan yang dulu hampir hilang. Yulia? Ya. Cinta pertamaku. Bahkan ia mungkin alasanku selalu gagal mendekati perempuan. Aku sempat kembali dekat dengannya di pertengahan bulan maret tahun ini. Ia dengan lembut kembali memberikan pesan singkat kepadaku bertuliskan "Sayang". Seperti yakin sekali aku bahwa ia tak akan pergi lagi. Namun nyatanya berbeda. Ia tak pergi, aku yang memilih pergi. Karna ia sudah bukan Yulia yang kupanggil "sayang" seperti dulu. Ia berbeda. Dan sudah seharusnya kita berjalan tak berdampingan. Kita berdua memang sudah tak bisa disatukan. Seperti rantai motorku yang sering copot beberapa hari ini, bisa dibetulkan setiap kali copot. Namun saat rantainya sudah putus. Sudah tak bisa.
Dan Yulia adalah alasan blog ini dibuat.
Malahayati? Ya. Tahun ini aku juga sempat dekat dengannya. Mala adalah perempuan yang pernah membuatku sembuh setelah ditinggal Yulia. Namun ia juga pergi. Itu sudah 2015 yang lalu. Namun tahun ini aku sempat dekat dengannya lagi. Dan akhirnyapun sama. Gagal.
Prasida Fay? Dia guruku. Namun mirip sekali dengan mantanku. Jadi ia adalah guru yang menasihatiku tentang tidak soktau. Makasih bu.
Agnes Zahra Maulana? Baca saja blogku BAB 1 sampai BAB 3. Itu semua untuknya. Sampai sekarang aku masih menyukainya. Namun kegiatanku semakin gila, aku bahkan jarang memberinya kabar. Maaf jika aku terlalu sibuk. Kamu tak usah mengerti, biar aku saja yang berusaha membuatmu mengerti. aku ingin menenangkan diri. Karna ada maksud disetiap kejadian. Aku tak mau kamu masuk kedalam zona kebimbanganku dan kamu menjadi terluka karnaku.
Dan di tahun ini aku ingin bersyukur. Atas ditolaknya aku oleh beberapa perempuan yang memikatku. Atas mantan yang pernah kembali namun pergi lagi.
Tahun ini juga aku meminta maaf. Atas terlalu cueknya aku ke beberapa orang. Atas terlalu munafiknya aku dengan bilang "sudah move on". Atas terlalu nakal nya aku berkegiatan olahraga terlalu banyak.
Terima kasih. Kepada ibu. Ibu. Ibu. Kepada setiap orang yang datang dan pergi. Kepada setiap kenangan yang membuat blogku penuh terisi. Kepada mantan, gebetan, dan semua perempuan yang membuatku semakin dewasa.
Tahun depan? Jalani saja. Iringi dengan senyum termanis.
Komentar
Posting Komentar