Langsung ke konten utama

Peta konsep.

Jatuh adalah hal biasa, luka adalah hal pasti setelahnya, dan sembuh adalah hal yang harus kita usahakan. 

Membahas hujan tak ada habisnya, ia akan selalu muncul dan turun beserta ribuan kenangan.  Pahit atau manis.  Dua opsi itu yang sering muncul. 

Ketahuilah, sembuh setelah menerima luka adalah hal yang diperkirakan sulit.  Dijalankan pahit.  Dan dirasakan sakit.  Aku kira aku akan cepat sembuh setelah berpura-pura menghindar darimu.  Ternyata aku harus terpincang beberapa kilometer agar sampai seperti ini. 

Aku yang sekarang yaa aneh.  Enggan melangkah, tak berprinsip, mudah mengikuti.  Tapi aku sudah sembuh sepertinya. 

Sering sekali aku mendapat bisikkan "Melangkah tinggal melangkah, apa susuahnya? tinggal kamu yang nentuin lewat jalan yang kemaren atau jalan baru yang tak pernah kau tau"  Mereka yang bilang seperti itu mudah berbicara. 

Aku tertatih melewati proses bernama kambuh.  Pincang melangkah menuju sembuh.  Dan berdiri penuh ragu. 

Mau melangkah, takut.  Tak melangkah, pengecut.  Aku berdiri di sisi serba salah.  Dicemooh setiap orang.  Sekarang bagaimana? memilih diam atau mencari petualangan baru. 

Aku takut bertemu luka bernama mantan.  Bertemu harapan bernama gebetan.  Dan berakhir dengan sebuah penolakkan.

Hampir bosan aku melakukan perkenalan.  Kalo bukan karna lingkungan yang berisik.  Mana mau aku begini. 

Kali ini aku dipertemukan kembali dengan seorang perempuan, lebih muda setahun dariku.  Tapi temanku sudah lebih dulu dekat dengannya.  Lagi-lagi aku pesimis.  Merasa ditolak sebelum tau hasil akhir.  Mau bagaimana lagi, nampaknya temanku lebih bisa membuat ia tersenyum dibanding denganku.  Aku hanya bisa membuatnya emosi.  Karna aku yakin cinta dibangun karna emosi dua manusia.  Bercampur sehingga menciptakan keselarasan yang beragam.  Seneng, sedih, senyum-senyun sendiri, gila, tertawa sendiri. 

"Hai ndut, lagi ngapain? senyum dong"

:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita kita dulu di Sekolah Dasar

Awal cerita ini terjadi pas kelas 5 Sd, gue yang tadinya sekolah di pinggiran Jakarta dipindahin ke Tengah biar gak jatoh.  Disekolah baru gue ini agak pemalu, yaa namanya ketemu temen dan semua yang apa apa baru pasti ngerasa asing karna belom biasa sama semuanya.  Gue jalan dari rumah ke sekolah dan sampe dehh.  Bel sekolah berbunyi dan hari pertama gue disekolah baru, pas duduk gue ditaro di tempat paling depan gitu duduk sebelahan sama yang namamya Ipang.     Sebelum pelajaran dimulai gue disuruh memperkenalkan diri di depan kelas, langsung gue maju buat ngenalin diri "Hallo , nama saya Arya Dahan Jaka biasa dipanggil arya , saya pindahan dari SD di pinggiran Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya "      Begitu pelajaran dimulai gue bingung apa apa gak ada yang masuk otak, bingung liat guru bingung liat temen gue yang ngeliatin gue mulu.  Hari terasa menegangkan ditempat baru, rasanya kaya di kelilingin Avengers gara gara...

Sikap Jomblo terhadap lirik lagu Banda Neira - Sampai Jadi Debu

Jika engkau mempunyai kekasih, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu romantis.  Tetapi jika anda seorang jomblo, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu KASIAN ANDA HAHAHAHA.  Eh gua kan jomblo ya ngapain ngeledek orang. Oke balik lagi ke pembahasan yaitu lagu Banda neira yang berjudul Sampai jadi debu.  Saya menyukai musik-musik indie seperti Banda Neira.  "Banda Neira adalah proyek iseng bertanggung jawab duo Ananda Badudu dan Rara Sekar. Dengarkan musik kami di soundcloud.com/bandaneira Sedikit tentang Banda Neira Ada kata yang melulu diulang dalam setiap penjelasan profil Banda Neira: Iseng, nekat, kurang persiapan, tinggal beda pulau, dan tak bakal ada yang dengar. Tanpa dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi, memang seperti itulah adanya Banda Neira. Awalnya band (keukeuh tak mau disebut duo) ini cuma proyek iseng belaka." Dikutip dari tumblr dibandaneira Dari awal kita akan mendengarkan musi...

Besar kepalamu

Kemarau dan penghujan sedang tak menentu, kadang datang bersama dalam satu hari.  Lain hal, alam ini selalu memberi apa yang tiap manusia butuhkan, sekalipun mereka mengotori tubuhmu.  Sementara itu kau sedang sibuk-sibuknya dengan kekasih barumu.  Terik ataupun kemarau, yang kau posting selalu wajahnya.  Riuh penuh alasan, caption milikmu seakan parang tajam menusuk langsung tepat disebelah jantung, aku tak kau buat mati namun hidup dengan perasaan tersakiti.  Pagiku kini ditemani dua gelas kopi hangat, yang satu untuk kuminum dan yang satu untuk kubiarkan dingin, biar khayalku tentangmu yang menghabisinya.  Masih tentangmu, pejam sementara terasa begitu lama, atau memang kau ingin aku melihatmu? biar kau pamerkan cara dia menjagamu? begitu?.  Tak sudi aku, apalagi harus dibandingkan dengan priamu.  Aku adalah aku.  Jika ia kau rasa lebih hebat, maka biar udara yang menjawabnya tentang seberapa sering aku dihempas hanya untuk menuggumu....