Malam ini kecepatan angin meningkat, menyeruak masuk ke dalam kulit. Tak henti-hentinya aku membenturkan tangan dengan kepalaku, berfikir tentang kenapa?
Aku ini kenapa?
Beberapa cerita bergulat didalam otakku, membuatnya tak bisa menerima inspirasi apapun. Tulisan ini pun aku tulis dengan apa adanya malam.
Dingin yang membuatku terbuai.
Aku tak bisa berkreasi,
Aku tak bisa menulis,
Aku tak bisa melakukan hal lain lagi semenjak kamu menghantui otakku beberapa hari ini.
Melayang layang
Ria kau didalamnya
Tersiksa aku dibuatnya
Tiap kabar bahagiamu sering kudengar dari orang, padahal aku sudah berusaha keras menghindarimu. Tapi begitulah melupakan, kita akan mencari jalan yang tidak mengarah kepada seseorang. Tapi tetap saja, rindu selalu mengarahkannya. Memberikan petunjuk kepada kamu
Tolong! Hentikan! berhenti berlari diotakku, kau memang pernah jadi bagian yang selalu kupikirkan. Tapi sudahlah, aku sedang berusaha membuatmu menjauh.
Bahkan, aku disuruh cepat menyelesaikan tulisan ini oleh guruku. Ia kadang cerewet, tapi memberikan semangat. Membuat sadar bahwa Sesuatu, apapun itu. Jika hanya menyakiti diri sendiri dan tak ada dampak positif kedepannya. Jauhkan. Lupakan.
Hampir semua olahraga aku mainkan, hanya untuk melupakanmu.
10Kilometer aku tembus dengan waktu 1 jam 2 menit 39 detik. Tapi hanya saat itu aku lupa denganmu. Ketika berhenti berlari, aku ingat kembali denganmu.
6 kilometer aku lalui hanya dengan waktu 30 menit. Tapi hanya 30 menit pula aku lupa denganmu.
Jadi,
Aku sudah terlupakan olehmu, sekarang biar aku yang melupakanmu. Kita berjalan di sisi yang sama namun tak saling menatap. Mungkin aku akan tetap mendoakan kebahagiaanmu, karna menjadi bagian dari senyummu aku tak bisa lagi.
Berpisahlah, tak usah takut tak kembali bertemu. Kita pasti bertemu
Aku janji aku akan undang kau. Tenang saja.
Jaga dirimu baik-baik :)
Komentar
Posting Komentar