Langsung ke konten utama

Kalender kuno.

          Terkapar lesu diatas meja tempat mengais ilmu, mendengarkan lagu sebagai isyarat sungkan.  Sungkan terhadap keadaan, tidak mengeluh namun merasa tersiksa.  Mau bersandar entah dibahu siapa, karna bahumu bukan lagi untukku. 

Dentuman antara tanah dan bola volley selalu mengisi kekosongan hati, melampiaskan kekesalan terhadap bola volley yang tak mengelak disakiti berkali-kali, selayaknya perlakuanmu kepadaku. 

Penemuan sejarah tentang kita, itu kegiatan yang aku lakukan setiap pikiran tertuju pada kenangan.  Berkecamuk, mengundang sedih yang sengaja kau buat untukku.  Dan aku..
   
Terlalu cepat terlupakan.

Pesan dari ku..

Aku ingin berlama-lama berdua lagi denganmu, membuat pipimu kembang kempis karna lawakanku.  Tersenyum bahagia, bahkan sempat terlintas dipikiranku bahwa kau takkan bahagia selain denganku.  Sampai aku sadar bahwa..

Aku ini bukan apa-apa

bahkan kata 'putus' darimu terlalu merdu ditelingaku, tapi sangat menyakitkan kedepan. 

Memori otakku seperti sudah penuh, terisi dengan nasihat-nasihat darimu yang selalu aku simpan sebagai langkah untuk berhati-hati.  Terus memilah perkataanmu tentang dunia.  Sampai aku termengun saat kau bilang..

Kau masih merindukannya, bukan aku. 

Aku hanya orang biasa yang berkebiasaan ingin mengeluarkan keringat setiap hari.  Mungkin hobi olahragaku muncul setelah berhenti menjalani aktivitas bersamamu.  Dan itu menjadi sarana untuk melupakanmu.

Sampai saat sekarang

Aku.
Tak.
Bisa.

Melupakan seseorang yang namanya ku singkat hingga menjadi judul tulisanku. 

Tulisanku tak pernah sempurna, senyummu yang menyempurnakannya. 

Karnamu, otak dan hatiku menjadi malas membahas hal lain selain kamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita kita dulu di Sekolah Dasar

Awal cerita ini terjadi pas kelas 5 Sd, gue yang tadinya sekolah di pinggiran Jakarta dipindahin ke Tengah biar gak jatoh.  Disekolah baru gue ini agak pemalu, yaa namanya ketemu temen dan semua yang apa apa baru pasti ngerasa asing karna belom biasa sama semuanya.  Gue jalan dari rumah ke sekolah dan sampe dehh.  Bel sekolah berbunyi dan hari pertama gue disekolah baru, pas duduk gue ditaro di tempat paling depan gitu duduk sebelahan sama yang namamya Ipang.     Sebelum pelajaran dimulai gue disuruh memperkenalkan diri di depan kelas, langsung gue maju buat ngenalin diri "Hallo , nama saya Arya Dahan Jaka biasa dipanggil arya , saya pindahan dari SD di pinggiran Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya "      Begitu pelajaran dimulai gue bingung apa apa gak ada yang masuk otak, bingung liat guru bingung liat temen gue yang ngeliatin gue mulu.  Hari terasa menegangkan ditempat baru, rasanya kaya di kelilingin Avengers gara gara...

Sikap Jomblo terhadap lirik lagu Banda Neira - Sampai Jadi Debu

Jika engkau mempunyai kekasih, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu romantis.  Tetapi jika anda seorang jomblo, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu KASIAN ANDA HAHAHAHA.  Eh gua kan jomblo ya ngapain ngeledek orang. Oke balik lagi ke pembahasan yaitu lagu Banda neira yang berjudul Sampai jadi debu.  Saya menyukai musik-musik indie seperti Banda Neira.  "Banda Neira adalah proyek iseng bertanggung jawab duo Ananda Badudu dan Rara Sekar. Dengarkan musik kami di soundcloud.com/bandaneira Sedikit tentang Banda Neira Ada kata yang melulu diulang dalam setiap penjelasan profil Banda Neira: Iseng, nekat, kurang persiapan, tinggal beda pulau, dan tak bakal ada yang dengar. Tanpa dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi, memang seperti itulah adanya Banda Neira. Awalnya band (keukeuh tak mau disebut duo) ini cuma proyek iseng belaka." Dikutip dari tumblr dibandaneira Dari awal kita akan mendengarkan musi...

Besar kepalamu

Kemarau dan penghujan sedang tak menentu, kadang datang bersama dalam satu hari.  Lain hal, alam ini selalu memberi apa yang tiap manusia butuhkan, sekalipun mereka mengotori tubuhmu.  Sementara itu kau sedang sibuk-sibuknya dengan kekasih barumu.  Terik ataupun kemarau, yang kau posting selalu wajahnya.  Riuh penuh alasan, caption milikmu seakan parang tajam menusuk langsung tepat disebelah jantung, aku tak kau buat mati namun hidup dengan perasaan tersakiti.  Pagiku kini ditemani dua gelas kopi hangat, yang satu untuk kuminum dan yang satu untuk kubiarkan dingin, biar khayalku tentangmu yang menghabisinya.  Masih tentangmu, pejam sementara terasa begitu lama, atau memang kau ingin aku melihatmu? biar kau pamerkan cara dia menjagamu? begitu?.  Tak sudi aku, apalagi harus dibandingkan dengan priamu.  Aku adalah aku.  Jika ia kau rasa lebih hebat, maka biar udara yang menjawabnya tentang seberapa sering aku dihempas hanya untuk menuggumu....