Langsung ke konten utama

Seberape Pantes 》》》6 : Payahnya aku

"Gapapa Mah, aa cuma capek"

"Jangan boong kamu"

"Beneran gapapa"

Kebohonganku sepertinya mudah terlihat oleh mamahku. 

"Kamu salah A'a"

"Salah kenapa mah?"

"Kamu salah, kamu gasadar.  Kalo dari awal ia emang gak punya rasa sama kamu"

Aku pun pergi kekamar dengan berfikir tentang ucapan mamahku. 

---

Meratapi atap kamar dengan irama musik slow melalui earphone.  Jariku terus ku gigit sambil berfikir tentang kamu yang dari awal aku damba.  Mempertanyakan sikapmu yang menolakku dengan alasan "sahabat" tapi sama sekali tak bersikap sebagai sahabat.  Cara ku mendambamu seperti orang dungu, yang terus berusaha memperhatikanmu dalam situasi apapun.  Sampai aku pun tak sadar, dalam senyummu sama sekali tak ada aku.

Dan malam ini, aku tertidur lelap dengan keadaan musik menyala keras yang menempel ditelinga.

&!&!&@&@*!(!&@@(!*!*@*@*!^#@*!*!*@*@*!*!*@*!*&@*@*@&@&@

"A'a........ Bangun a, hari ini kan kamu tanding volley kan?"

Mendengar ucapan mamahku pada pukul 04:00am, aku langsung bergegas bangun dan langsung mandi untuk bersiap siap.  Jam 5 aku sudah siap dan sebelum bertanding aku berkumpul di smkn34.  Semoga hari ini, aku bisa melepaskan semua kekecewaan ku pada juwita di lapangan volley, dan aku harap aku bisa mengalahkan ego ku sendiri. 

Sesampainya di smkn34, semua atlet dari berbagai cabang di Jakarta Pusat berkumpul disitu, dan bersiap berangkat ke GOR Ragunan JakSel tempat perlombaan berlangsung.  Menaiki bus untuk sampai ditempat tujuan, aku memilih duduk paling depan.  Tempat ternyaman dan tak bising oleh becandaan atlet lainnya, karna aku sedang tak ingin bergumul. 

Seperti biasa, earphone ku pasang di telingaku dan mendengarkan lagu.  Sembari duduk, aku terus berdoa dan berbicara dalam hati   "Aku bisa! Aku bisa! Aku bisa!" .  Begitu sampai di GOR Ragunan, akupun turun dari bus dan berjalan layaknya zombie. 

"Lemes banget lo peng"

Datang teman dekat ku yang bernama Marshella atau biasa dipanggil shella, ia menyebut diriku dengan sebutan 'kempeng'.  Heran akan kedatangannya yang sedari tadi membawa sekotak bersampul kertas kado, akupun bertanya kepadanya

"ehh nyett, itu apaandah lo bawa bawa kado dari tadi"

"ini dari juwi, buat jono.  Diem diem aja lo.  Yang sabar yee peng hahahahaha"

Dengan nada meledek, Shella pun mengucap itu.  Dan aku? Bisa apa? Menunduk dan tersenyum pasrah pun itu hanya bualan.  Dan kini, aku lebih memilih tak memikirkan hal itu. 

Sebelum pertandingan dimulai, semua berkumpul ditaman sabil bercanda ria, tertawa, membangun hotel dan masih banyak lagi hahaha

Termangun aku ketika aku melihat mereka (juwita dan jono) sedang berdua duduk sambil tertawa.  Dengan membuka kotak yang tadi shella bawa, juwi pun nampaknya tersenyum senang.  Juwi pun menghampiriku sambil membawa sepotong kue, aku berfikir mungkin itu kue adalah isi dari kotak tersebut. 

"Aryaa, makan nihh."

"Engga ah"

"Lo kenapa sihh??"

"Gue udah kenyang, jadi gak ada yang harus diperdebatkan"

"kenapa siii? salah guee?"

Gue pun mengabaikan ucapannya sampai ia pergi meninggalkan tempat. 

*Wushhhh*
*Jedumm*
*pakkk*

Begitulah bunyi yang terdengar di dalam GOR saat pertandingan berlangsung.  Dan timku mendapat jadwal pertandingan ke 3 melawan Jakarta Barat. 

Saat pertandinganku sudah ingin dimulai, Aku memulai pemanasan dilapangan. 

Ini saatnya aku membuktikan hasil latihanku, apakah aku layak.  Tapi melihat pertandingan sebelumnya yaitu Jakarta Utara 1 melawan Jakarta Utara 2, aku menjadi ngeri.  Permainan mereka sangatlah profesional, berbeda dengan timku. 

Pertandingan pun dimulai, dan kami mulai bersalaman.  Entah kenapa, timku seperti berbeda hari ini.  Terbukti saat set 1, kami kalah walaupun tipis yaitu 25-23, tetapi timku tidak bermain bagus seperti biasanya.  Dan set kedua, kami benar-benar berbeda.  Kami layaknya orang yang baru bisa main volly, kesalahan demi kesalahan terus kami ulangi.  Dan hasilnya, Kita kalah. 

"Mau gimana lagi, kalian bermain jelek hari ini"

blaa bla bla dan seterusnya, itulah nasihat dari pelatih atas kekalahan yang kami terima.  Aku bingung, ada apa aku ini?, ada apa dengan tim ini? ada apa dengan cinta 2?

.
.
.
.
.
.
Detik yang berbaris hanya membuat pengharapan semakin miris. 

Kini, latihan dan pertandingan pun sudah berakhir.  Dan sebelum semua tak lagi berjumpa, aku melangkah menuju tempat yang aku gunakan untuk menaruh hati. 

"Juwita"

"Yaa kenapa yaa?"

"Makasih buat semuanya"

"Buat semuanya apa? lo kaya mau kemana aja pake bilang makasih"

"Makasih buat semuanya, buat rasa yang pernah tumbuh merekah dan menjadi patah."

Keadaan hening menyelimuti pamitan ku padanya.  Seperti tak ada apa apa di dirinya saat aku pergi, nampaknya aku tak berpengaruh sama sekali dihidupnya. 

Akupun pergi setelah berpamitan, dan tak tau kapan akan berjumpa kembali






Epilog

Juwita adalah labirin yang membuat rasaku tersesat tanpa perlu diselamatkan.  Ada saatnya kita harus memilih diam atau bergerak saat pengharapan tak lagi dianggap ada. kini, juwi selalu jadi bahagiaku.  Dan juwi akan lebih bahagia denganya...
Semoga dengan berakhirnya episode ini, aku udah bisa ngelupain juwita.





The End

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita kita dulu di Sekolah Dasar

Awal cerita ini terjadi pas kelas 5 Sd, gue yang tadinya sekolah di pinggiran Jakarta dipindahin ke Tengah biar gak jatoh.  Disekolah baru gue ini agak pemalu, yaa namanya ketemu temen dan semua yang apa apa baru pasti ngerasa asing karna belom biasa sama semuanya.  Gue jalan dari rumah ke sekolah dan sampe dehh.  Bel sekolah berbunyi dan hari pertama gue disekolah baru, pas duduk gue ditaro di tempat paling depan gitu duduk sebelahan sama yang namamya Ipang.     Sebelum pelajaran dimulai gue disuruh memperkenalkan diri di depan kelas, langsung gue maju buat ngenalin diri "Hallo , nama saya Arya Dahan Jaka biasa dipanggil arya , saya pindahan dari SD di pinggiran Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya "      Begitu pelajaran dimulai gue bingung apa apa gak ada yang masuk otak, bingung liat guru bingung liat temen gue yang ngeliatin gue mulu.  Hari terasa menegangkan ditempat baru, rasanya kaya di kelilingin Avengers gara gara...

Sikap Jomblo terhadap lirik lagu Banda Neira - Sampai Jadi Debu

Jika engkau mempunyai kekasih, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu romantis.  Tetapi jika anda seorang jomblo, maka lagu ini adalah lagu yang akan membuat anda menangis karna begitu KASIAN ANDA HAHAHAHA.  Eh gua kan jomblo ya ngapain ngeledek orang. Oke balik lagi ke pembahasan yaitu lagu Banda neira yang berjudul Sampai jadi debu.  Saya menyukai musik-musik indie seperti Banda Neira.  "Banda Neira adalah proyek iseng bertanggung jawab duo Ananda Badudu dan Rara Sekar. Dengarkan musik kami di soundcloud.com/bandaneira Sedikit tentang Banda Neira Ada kata yang melulu diulang dalam setiap penjelasan profil Banda Neira: Iseng, nekat, kurang persiapan, tinggal beda pulau, dan tak bakal ada yang dengar. Tanpa dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi, memang seperti itulah adanya Banda Neira. Awalnya band (keukeuh tak mau disebut duo) ini cuma proyek iseng belaka." Dikutip dari tumblr dibandaneira Dari awal kita akan mendengarkan musi...

Besar kepalamu

Kemarau dan penghujan sedang tak menentu, kadang datang bersama dalam satu hari.  Lain hal, alam ini selalu memberi apa yang tiap manusia butuhkan, sekalipun mereka mengotori tubuhmu.  Sementara itu kau sedang sibuk-sibuknya dengan kekasih barumu.  Terik ataupun kemarau, yang kau posting selalu wajahnya.  Riuh penuh alasan, caption milikmu seakan parang tajam menusuk langsung tepat disebelah jantung, aku tak kau buat mati namun hidup dengan perasaan tersakiti.  Pagiku kini ditemani dua gelas kopi hangat, yang satu untuk kuminum dan yang satu untuk kubiarkan dingin, biar khayalku tentangmu yang menghabisinya.  Masih tentangmu, pejam sementara terasa begitu lama, atau memang kau ingin aku melihatmu? biar kau pamerkan cara dia menjagamu? begitu?.  Tak sudi aku, apalagi harus dibandingkan dengan priamu.  Aku adalah aku.  Jika ia kau rasa lebih hebat, maka biar udara yang menjawabnya tentang seberapa sering aku dihempas hanya untuk menuggumu....