Langsung ke konten utama

Jawab saja yang ada

Diamku semakin tegang,
Duduk ku tak lagi tenang,
Dibawah senja yang mulai mengucapkan selamat tinggal kepada nasi aking yang dijemur, aku sedang dalam kondisi tegang menatap pasrah dirimu yang tak memberi jawaban saat kutanya 'kenapa?'

Lantunan perasaanku sudah kucurahkan padamu yang membuat semesta menerka nerka.  sembari duduk, kita berdua tetap diam tanpa ucapan.  Bahkan diam mu aneh setelah ucapan jujurku yang tengah mengagumimu.  "aku udah bilang jujur, aku sayang sama kamu"  Ia hanya diam setelah 30 menit yang lalu aku mengucap seperti itu.  Lututku tak henti bergetar menunggu ekspresimu.  Lantunan doa pasrah terus keluar dari dalam hati. 

"aku gak suka kamu, mending kamu menjauh"   Akankah ia seperti perkataan di bisikan ku itu? semoga ia tak sejahat itu. 

Semakin ramai pengunjung ditempat makan yang sedari tadi kita berada dalam diam, dan aku tetap menunggu ekspresi tak pasti darimu. 

'Harus ya kita gini?'  'Yaa gak salah kan aku berharap?'  Cekcok antara otak dan hatiku terus berlanjut dan menyalahkan diriku yang bodoh.  Raut tak mengenakan dari wajahmu semakin terlihat.  'Aku lebih nyaman kita sahabatan yaa'  Kenapa perkataan itu baru muncul setelah aku bilang sayang sama kamu. 

Senyummu halus seperti penolakan yang baru saja kau berikan. 

Dan ini jawaban dari pertanyaanku

Dan kata sahabat yang kau lontarkan, sesungguhnya berarti males nyari alesan lain buat nolak lo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita kita dulu di Sekolah Dasar

Awal cerita ini terjadi pas kelas 5 Sd, gue yang tadinya sekolah di pinggiran Jakarta dipindahin ke Tengah biar gak jatoh.  Disekolah baru gue ini agak pemalu, yaa namanya ketemu temen dan semua yang apa apa baru pasti ngerasa asing karna belom biasa sama semuanya.  Gue jalan dari rumah ke sekolah dan sampe dehh.  Bel sekolah berbunyi dan hari pertama gue disekolah baru, pas duduk gue ditaro di tempat paling depan gitu duduk sebelahan sama yang namamya Ipang.     Sebelum pelajaran dimulai gue disuruh memperkenalkan diri di depan kelas, langsung gue maju buat ngenalin diri "Hallo , nama saya Arya Dahan Jaka biasa dipanggil arya , saya pindahan dari SD di pinggiran Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya "      Begitu pelajaran dimulai gue bingung apa apa gak ada yang masuk otak, bingung liat guru bingung liat temen gue yang ngeliatin gue mulu.  Hari terasa menegangkan ditempat baru, rasanya kaya di kelilingin Avengers gara gara salah sambung nelpon ke markas S.H.I.E.L.D.

Cerita kita dulu di sekolah dasar #2

Dengan jalan ngengkang gue pun pulang ke rumah.  Pas nyampe rumah, nenek gue yang ngeliat keadaan gue dengan muka geram langsung teriak dengan nada kencang ' ARYAAAAAAA!!!!!!!' Muka gue langsung pucet pas denger bentakan dari nenek gue.  Gue cuman bisa berdiri di depan pintu rumah dengan kaki berbentuk O karna ngengkang dan masih menggunakan seragam sekolah 'Kamu jalan ngengkang gitu terus keringet dingin gini, kamu berak dicelana? Hah?' 'Ini tuh serpihan masa lalu gitu nek yang keluar, kaya semacam zat yang keras tapi lembek gara gara kedudukan pas di sekolah.  Gitu nek' 'Alah udah, t*i aja pake ada pengertiannya.  Yaudah sono ke kamar mandi, kamu selesain urusan kamu sama masa lalu kamu.  Awas jalannya hati hati, jangan ampe tuh t*i bececeran dilantai.' Gue pun jalan ngengkang sambil nunduk menuju kamar mandi setelah kena omelan dari nenek gue.  Langsung aja gue bersihin sisa sisa zat kuning ini.  Selagi ngebersihin, gue terus kebayang bayang ten

Cloud

let me hold your hand between sentences full of hesitation in which you don't know what to do  or let me hold you tight when the world makes you stupid  in which you feel that everything is always wrong  let me be there  always  when you feel lost  or upset  let me I'll always be there