"Yaa emak lo kocak abisnya ngeledek anak nya mulu"
"Iya emak gue emang gitu blablabla ................"
@&#&!*@*&@
Dan percakapan gue di telpon semakin panjang, dan yang gue inget. Hari itu, untuk pertama kalinya gue ngeliat cewe lucu kalo lagi marah. Dan semoga ketika latihan nanti kita ketemu lagi, walaupun berada di sisi net yang berbeda. Tapi gue bakalan merhatiin senyum perempuan lucu tembem pake kerudung di sebrang net sana.
--------------------------------------------
22:00 pm
22:00 pm
"A'a........."
Panggil nyokap gue malem-malem dari ruang tamu. Gue pun melangkah ketempat suara itu berada.
"Kenapa mah? Udah malem tau ngapain sih masih nonton drama korea kaya gitu. Inget umur mahh"
"Biarin aja sihh, gabisa liat mamahnya seneng dikit apa. Romantis tuh kisahnya"
"Yatapi itu cuma ada di film!!!!!"
"Yaterus? Kamu umur 16, remaja yang laen udah punya pacar tapi kamu masih ngendep aja dikamar merhatiin laptop. Nonton apaansi?"
"Yaa aku gamau pacaran untuk menghindari maksiatlah mah. Itu lagi nonton AntMan"
"Film apaan tuh a ?"
"Itu manusia yang bisa berubah jadi kecil kaya semut"
"Lohh? Itu bukannya magic hour yaa?"
"Ebusetttt-_- sejak kapan dimas anggara jadi semut mahh"
"Yaa abisnya dia manis"
*emak gue gajelas*
*emak gue gajelas*
Seketika obrolan gue garing, tenggorokan kering, sariawan. Suasana hening dan emak gue masih merhatiin tv dengan seriusnya. Ocehan emak gue emang sering kali nyakitin, tapi ada nasehat kecil terselip dari ocehan nya.
"A'a, mantan kamu yang sering kerumah mana a? Siapa namanya tuh? Yulia yaa?"
"Ohh dia, mungkin udah bahagia sama orang mah. Kenapa nanyain?"
"Dia mirip artis korea itu tuhh"
Nyokap sambik nunjuk tv yang sedang menyiarkan drama.
Nyokap sambik nunjuk tv yang sedang menyiarkan drama.
Males ngeladenin emak gue mending gue caw tidur. Semoga aku bisa nyubit pipi tembem perempuan nan galak disebrang net sana besok. Amiinnn.
*doa yang sangat aneh*
!^@&@&@&!&@@&@*
*Engkau disana, aku disini, meski hati ku, memilihmu*
Begitulah bunyi alarm pagi gue yang membangunkan gue setiap pagi. Masih berfikir tentang gigi tetangga yang mana lagi yang bakal gue gosok selanjutnya hahaha gadeng. Pagi ini seperti biasa, mandi, makan, dibully nyokap, dengerin celetukan guru, makan siang, menanti kabar, entah dari siapa, pulang sekolah, mandi, nonton Marvel atau Spongebob, chatan sama juwi, dan tidur. keseharian gue gitu terus sampai tiba saat dimana gue latihan volly lagi dan menantikan ketemu senyumnya juwi. Seperti biasa, begitu sampai tempat latihan gue langsung masuk tempat, ganti baju dan mulai latihan.
sistem latihan hari ini agak kurang gue mengerti, cewe dan cowo dicampur dan dibagi dua tim. Masing-masing tim membuat gawang layaknya bermain bola tapi menggunakan bola volly dan cara mainnya pun dengan tangan. Cukup seru permainan ini, dan ketika gue yang memegang bola, dari sebelah barat datang juwi dengan lari begitu kencang. Gue kaget, gue kira dia nyamperin gue mau meluk gue gitu wakakaka ehh gataunya dia nabrak badan gue dengan sekeras mungkin sampe gue ngejoprak di lapangan. Pas gue jatoh, seketika semua orang ngeliat gue, pelatih pun melihat gue, burung-burung yang tadinya berkicau seakan enggan mengeluarkan suara, angin berhenti berhembus, dan juwi berhenti di depan gue ketika gue terbaring.
"Duhh eh sorry sorry gasengaja"
"Lo ini kemaren marahin gue, sekarang nabrak gue, untung aja lo lucu kalo engga gue masakin mie goreng lo!!!"
"lahhh-____-"
Permainan dihentikan dan semua pemain disuruh kumpul. ketika semua sudah kumpul, pelatih pun mulai membuka suara
"Ada yang mau saya omongin...."
kok tiba-tiba gue degdegan gini yaa, apalagi pas denger kata 'ada yang mau saya omongin'. Biasanya abis terdengar kata kata itu pasti diikuti dengan "ada yang mau aku omongin, kayaknya kita udahan aja" atau biasanya "ada yang mau aku omongin. Maafin aku yaa, aku jatuh cinta lagi sama orang lain". Tapi apa yang bakal diomongin pelatih ini akan sekejam kata kata itu tadi yaa?
"Jadi gini...., Kalian akan dipisah latihannya. Yang Putra tetap latihan disini dan yang putri pindah ke smk 44"
WHATT?? Gak ketemu juwi? ini lebih buruk dari sekedar patah hati.
"Keringet nya elap tuh!!"
kata juwi yang tiba-tiba nyamperin gue.
"Engga ah nanti kaya R.A. Kartini"
"lohh kok?"
"iyaa, Abis elap terbitlah terang."
"yeuu sotoyy banget"
Ucap juwi sambil jorokin gue. Dunia seakan milik gua bertiga, iyaa bertiga...., gue sendiri, juwi sama orang huhuhuhu.
"ehh Juwi kok mata lo gitu sih-_-"
"emang mata gue kenapa?"
"iyaa, masa kaya ada harapan buat gue gitu dimata lo"
dan semua orang yang lagi kumpul tiba tiba diem dan ngeliatin gue berdua.
"kalian berdua ada sesuatu atau apa apa yaa?"
celetuk salah satu dari mereka yang namanya Jaya atau biasa dipanggil timbul. Namanya aneh, kadang lagi main volly eh dia tiba-tiba nimbul dari belakang, mbull.... mbul...
Gue diemin aja timbul dan yang lain ngomong apa, yang pasti mata nya juwi bikin degdegan.
Latihan hari ini pun selesai dan kami semua bersiap-siap untuk pulang. Saat sedang siap-siap, gue nyempetin buat nyamperin juwi. Kedekatan gue sebenernya belom sampe seminggu, tapi inilah kekurangan gue. Gue gampang banget jatuh hati. Mungkin karna umur gue yang masih 16, jadi sikap labil masih suka ada di diri gue. Gue coba samperin juwi dan bilang 'juwi, gue suka sama lo' tapi apadaya itu hanya ekspetasi gue selama 30 menit sebelum latihan yang sampai sekarang belom tersampaikan. Otak gue pun berputar dan berbagai cara gue fikirkan untuk menyampaikan perasaan jatuh hati gue ini. 'Aha aku punya edi'
Perlahan demi perlahan kaki ini kupijakkan untuk sampai ketempat dimana Juwi sedang duduk, rasanya selangkah saja seperti berjalan dari keheningan yang sulit untuk dilupakan.
"Ada apa?"
Tanya Juwita ketika kaki ku sampai tepat didepan tempat ia duduk.
"Emm anu..."
"Anu apa?"
"Anu nya itu jadi gitu"
"ngomong apaansi lo?yang jelas napa"
gue pun tarik nafas sedalam dalamnya dan mulai membuka kembali pembicaraan.
"ini..."
ucapku sambil memberikan sepucuk surat.
"lo bilang suka sama gue pake surat? sett dahh Arya yang manisssss, ini bukan jaman reformasi jadi bilang langsung aja"
"Bukan gitu, gue pengen kita resmi aja biar ga ada yang ganggu, tuh udah ada materai nya disitu jadi lo tinggal tanda tangan aja"
"Busett-___- pake materai segala"
seketika keadaan hening untuk beberapa detik.
"Arya, gue ngehargain kok cuman kita ini baru kenal beberapa hari. Lo mau gak kalo kita jalanin dulu aja, lagian gue juga gaboleh pacaran sama bapak gue."
"Emmm...,.,.,.,. yaudah deh gue jalanin dulu. Gue cuma pengen lo ketawa bahagia terus, dan doa gue selanjutnya semoga gua ada dalam rangkaian kebahagiaan lo"
Setelah mengucapkan rankaian kata yang udah gue buat semalaman setelah nonton AntMant. Gue pun pergi dari tempat juwi duduk dan keluar gerbang untuk segera pulang. Keadaan seperti ini membuat gue sulit untuk fokus kejalanan saat nyetir, setelah melihat tukang somay dijalan, gue sempatin berhenti untuk membelinya.
"Bang somay yaa?"
"Bukan dek ini seblak, yaiyalah somay"
Nampaknya tukang somay ini sedang bdmd. Soksokan betmut lo bang.
"Bang, Kalo somay nya 2 tahu nya 3 kan 5000. Kalo tahu nya 3 somaynya 2 kan 6000. Berapakah harga 1 somay?"
"Woiii!!!! ini somay bukan SBMPTN, ngapain pake soal MTK segala sihh"
"hehehe maap bang. Yaudah Beli lima rebu deh bang. nihh"
ucap gue sambil memberikan uang selembar dua puluh rebu.
"yahh dek ga ada recehan dek, abang tukerin dulu yaa"
"Jangan lama yang bang, gue bukan Tulus yang bisa nunggu 1000 tahun lamanya"
"-______________-"
Transaksi gue dengan abang somay pun selesai dan setelah makan somay, gue pun kembali kerumah dengan muka suntuk
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Mah jangan ganggu A'a yaa, a'a lagi gamau diledekin"
ucap gue ketika memasuki rumah
"Juwita siapa A?"
"Lohh-___-, kok mamah tau?
"Abisnya kamu semalem abis nonton AntMan ngigo nya malah nyebutin nama cewe"
"Tau ah mah A'a Lagi pusing abis latihan"
"A'a, Ketika kita suka sama seseorang dan orang itu belom nerima kita, jangan nyerah dulu. Karna sejudes apapun cewe, pasti ada sisi imutnya. Kejar aja terus!, karna semakin sering kamu diabaikan. kamu bakalan penasaran. Cowo mah jangan nyoba sebentar."
"Emangnya mamah imut?"
"Sialan lo!!!"
Layaknya gawang, aku tau bapak kamu ngejagain kamu banget pasti.
Ada dua tipe menyakitkan, pertama menyakitkan yang bikin sakit, kedua menyakitkan yang bikin berubah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued
kata juwi yang tiba-tiba nyamperin gue.
"Engga ah nanti kaya R.A. Kartini"
"lohh kok?"
"iyaa, Abis elap terbitlah terang."
"yeuu sotoyy banget"
Ucap juwi sambil jorokin gue. Dunia seakan milik gua bertiga, iyaa bertiga...., gue sendiri, juwi sama orang huhuhuhu.
"ehh Juwi kok mata lo gitu sih-_-"
"emang mata gue kenapa?"
"iyaa, masa kaya ada harapan buat gue gitu dimata lo"
dan semua orang yang lagi kumpul tiba tiba diem dan ngeliatin gue berdua.
"kalian berdua ada sesuatu atau apa apa yaa?"
celetuk salah satu dari mereka yang namanya Jaya atau biasa dipanggil timbul. Namanya aneh, kadang lagi main volly eh dia tiba-tiba nimbul dari belakang, mbull.... mbul...
Gue diemin aja timbul dan yang lain ngomong apa, yang pasti mata nya juwi bikin degdegan.
Latihan hari ini pun selesai dan kami semua bersiap-siap untuk pulang. Saat sedang siap-siap, gue nyempetin buat nyamperin juwi. Kedekatan gue sebenernya belom sampe seminggu, tapi inilah kekurangan gue. Gue gampang banget jatuh hati. Mungkin karna umur gue yang masih 16, jadi sikap labil masih suka ada di diri gue. Gue coba samperin juwi dan bilang 'juwi, gue suka sama lo' tapi apadaya itu hanya ekspetasi gue selama 30 menit sebelum latihan yang sampai sekarang belom tersampaikan. Otak gue pun berputar dan berbagai cara gue fikirkan untuk menyampaikan perasaan jatuh hati gue ini. 'Aha aku punya edi'
Perlahan demi perlahan kaki ini kupijakkan untuk sampai ketempat dimana Juwi sedang duduk, rasanya selangkah saja seperti berjalan dari keheningan yang sulit untuk dilupakan.
"Ada apa?"
Tanya Juwita ketika kaki ku sampai tepat didepan tempat ia duduk.
"Emm anu..."
"Anu apa?"
"Anu nya itu jadi gitu"
"ngomong apaansi lo?yang jelas napa"
gue pun tarik nafas sedalam dalamnya dan mulai membuka kembali pembicaraan.
"ini..."
ucapku sambil memberikan sepucuk surat.
"lo bilang suka sama gue pake surat? sett dahh Arya yang manisssss, ini bukan jaman reformasi jadi bilang langsung aja"
"Bukan gitu, gue pengen kita resmi aja biar ga ada yang ganggu, tuh udah ada materai nya disitu jadi lo tinggal tanda tangan aja"
"Busett-___- pake materai segala"
seketika keadaan hening untuk beberapa detik.
"Arya, gue ngehargain kok cuman kita ini baru kenal beberapa hari. Lo mau gak kalo kita jalanin dulu aja, lagian gue juga gaboleh pacaran sama bapak gue."
"Emmm...,.,.,.,. yaudah deh gue jalanin dulu. Gue cuma pengen lo ketawa bahagia terus, dan doa gue selanjutnya semoga gua ada dalam rangkaian kebahagiaan lo"
Setelah mengucapkan rankaian kata yang udah gue buat semalaman setelah nonton AntMant. Gue pun pergi dari tempat juwi duduk dan keluar gerbang untuk segera pulang. Keadaan seperti ini membuat gue sulit untuk fokus kejalanan saat nyetir, setelah melihat tukang somay dijalan, gue sempatin berhenti untuk membelinya.
"Bang somay yaa?"
"Bukan dek ini seblak, yaiyalah somay"
Nampaknya tukang somay ini sedang bdmd. Soksokan betmut lo bang.
"Bang, Kalo somay nya 2 tahu nya 3 kan 5000. Kalo tahu nya 3 somaynya 2 kan 6000. Berapakah harga 1 somay?"
"Woiii!!!! ini somay bukan SBMPTN, ngapain pake soal MTK segala sihh"
"hehehe maap bang. Yaudah Beli lima rebu deh bang. nihh"
ucap gue sambil memberikan uang selembar dua puluh rebu.
"yahh dek ga ada recehan dek, abang tukerin dulu yaa"
"Jangan lama yang bang, gue bukan Tulus yang bisa nunggu 1000 tahun lamanya"
"-______________-"
Transaksi gue dengan abang somay pun selesai dan setelah makan somay, gue pun kembali kerumah dengan muka suntuk
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Mah jangan ganggu A'a yaa, a'a lagi gamau diledekin"
ucap gue ketika memasuki rumah
"Juwita siapa A?"
"Lohh-___-, kok mamah tau?
"Abisnya kamu semalem abis nonton AntMan ngigo nya malah nyebutin nama cewe"
"Tau ah mah A'a Lagi pusing abis latihan"
"A'a, Ketika kita suka sama seseorang dan orang itu belom nerima kita, jangan nyerah dulu. Karna sejudes apapun cewe, pasti ada sisi imutnya. Kejar aja terus!, karna semakin sering kamu diabaikan. kamu bakalan penasaran. Cowo mah jangan nyoba sebentar."
"Emangnya mamah imut?"
"Sialan lo!!!"
Layaknya gawang, aku tau bapak kamu ngejagain kamu banget pasti.
Ada dua tipe menyakitkan, pertama menyakitkan yang bikin sakit, kedua menyakitkan yang bikin berubah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued
Komentar
Posting Komentar