Purnama terbelah di kakimu Kita memudar Aku tak pernah punya kuasa atas Ketakutan atau kegelisahan Diporakporandakan lalu diam Begitu lagi lagi dan lagi Semesta memberi tanda pada ketidakharusan Inginku menerobos masuk menyulam rasa menjelma asa lalu dipeluk olehmu Matamu merupa ruang tempat ternyaman untuk pulang aku menari berpijak membasuh menggenggam bayang bersuka dan berduka didalamnya, pada ketidakharusan akupun dihukum tak ada yang lebih menyakitkan ketimbang dipaksa keluar dari tempat yang telah kuanggap lebih dari rumah. Semesta kembali memberi tanda bahwa sebenarnya aku memang tak pernah ada didalamnya hanya berdiri dipekarangan nan sejuk memetik daun berupa harap mencegahnya layu ataupun gugur hanya di pekarangan tidak didalamnya, maka mari, kita belajar membenci pelan-pelan atau belajar tak peduli diam-diam
And I put all my heart to get to where you are