Hallo Desember, sangat menyenangkan bisa kembali berjumpa denganmu. Tahun ini sungguh mengharukan. Bagaimana tidak, seorang yang jarang mengeluarkan air mata seperti saya pada akhirnya banyak menangis tahun ini. Pendidikan, cinta dan kehidupan. Semua memiliki kehilangannya masing-masing. Dan dari kehilangan tersebut saya perlahan menjadi semakin paham tentang hidup saya; walaupun dalam hidup, masih begitu banyak yang perlu dipahami. Perjalanan sarjana saya akhirnya selesai, saya kehilangan 1 tahun waktu saya lantaran tidak mampu menyelesaikannya tepat waktu. Orang bilang ‘lulus pada waktu yang tepat’, nyatanya saya tak juga menemukan waktu tersebut. Hingga saya merasa berada di titik terendah dalam hidup saya. Kemudian ditinggalkan cinta saat fase tersebut adalah hal berat lainnya yang saya rasakan tahun ini. Begitu bingung saya menjelaskan perasaan yang saya rasakan. Ditinggalkan cinta di titik terendah. Mungkin sebagian tulisan saya adalah tentangnya, dan itu akan menjadi museum; tem
kesedihan datang secara bersamaan. Skripsi, keluarga, keuangan, dan hal anjing lainnya yang membuatku ingin menghilang sejenak dari dunia ini. Mengasingkan diri entah menjadi remah roti atau apapun itu yang tidak terlalu diperhatikan oleh dunia. Aku ingin. kudapati diriku menjadi pengecut ketika seperti ini. Memendam semua tak bisa kuceritakan kepada semua, menaruh dan mengunci semuanya begitu rapih lewat hal-hal lucu atau apapun kekonyolan yang tidak seharusnya dilakukan oleh pria 22 tahun. Tapi entahlah, mungkin kedewasaan didapat melalui berbagai kekecewaan. aku ingin menghilang, sangat ingin. kecewa terhadap diri sendiri yang sudah lupa kapan terakhir mengeluarkan air mata. Menetes dengan tetiba tanpa aba-aba. payah. aku ingin menghilang, sangat ingin.