Menuju kepergian sore, satu persatu senyum hilang ditelan lelah. Sementara itu Balagendir masih sibuk menatap Nyonya tak jauh dari tempat Nyonya sedang duduk. Nyonya menunduk tak memperhatikan tiap hati yang bolak-balik tak jelas. Pandangannya tertutup tawa tak nyata. Kemudian Balagendir berbicara lewat hatinya, "Nyonya. Awas, tepat diserong kirimu ada pria yang sedari tadi melihatmu." Nyonya menoleh kearah itu dan melihat pria bertubuh tak atletis dengan kumis tebal jarang dicukur. Jaket kulit warna hitam beserta celana yang sedang mengikuti trend masa kini. "Kau siapa?" Tanya Nyonya. Mereka tak berbicara namun bisa berkomunikasi. Hatinya dirasuki energi dari Balagendir. "Aku Balagendir. Tenang saja kumisku tak seperti dia." Lalu Nyonya kembali merunduk. Beberapa saat, Balagendir kembali berpesan "Hei Nyonya, lihat! Tepat diserong kirimu ada yang sedang memperhatikanmu." "Aku tak mau menoleh, malas aku
And I put all my heart to get to where you are